Apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mengobati asam urat dan kolesterol ? Penderita kolesterol dan darah tinggi, biasanya memiliki kecenderungan menderita asam urat. Kadar kolesterol dan asam urat dalam darah dapat dijaga dengan rutin olahraga dan menghindari atau mengurangi makanan tertentu. Dan apa saja yang menjadi pantangan makanan untuk penderita kolesterol dan asam urat, lalu apa saja cara mengobati asam urat dan kolesterol? mari kita simak dibawah ini.
Makanan Penurun Kolesterol dan asam urat
1. Ikan Tuna
Konsumsi tuna segar atau kalengan setidaknya dua kali seminggu bisa membantu menurunkan laju peningkatan plak. Asam lemak omega-3 dalam ikan juga bisa membantu menurunkan level trigliserida yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung.
2. Jamur
Jamur kaya akan serat dan rendah kalori. Sama seperti bayam, jamur juga merupakan sayuran yang baik untuk penderita asam urat.
3. Bayam
Bayam merupakan sayuran yang mengandung purin. Namun menurut penelitian, purin yang berasal dari sayuran aman dikonsumsi bagi mereka yang menderita asam urat.
4. Alpukat
Buah ini kaya dengan lemak jenuh dan serat yang bisa membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.
5. Wortel
Sayuran yang berasal dari akar seperti wortel dan ubi mengandung jumlah purin paling rendah. Purin merupakan zat yang akan dicerna menjadi asam urat di dalam tubuh. Oleh karena itu, wortel termasuk ke dalam sayuran untuk penderita asam urat yang aman dikonsumsi.
6. Kentang
Kentang merupakan sayuran rendah purin dan kaya akan vitamin C, yang dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh.
7. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan termasuk jenis makanan yang baik untuk penderita asam urat. Karena penderita asam urat disarankan untuk menjauhi protein hewani, kacang bisa menjadi sumber protein yang baik.
Baca Juga : Ciri Ciri Terkena Asam Urat
Makanan Penyebab Asam Urat dan Kolestrol
1. Olahan masakan Bersantan
Menambah santan pada makanan akan membuat cita rasa makanan semakin nikmat bukan begitu Ma. Namun, orang yang menderita asam urat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan bersantan. Sebab, makanan bersantan mengandung lemak yang tinggi yang dapat meningkatkan kadar asam urat dan kolesterol dalam tubuh.
2. Daging merah
Karena daging mengandung purin dan kolestrol . Sesekali bila ingin memakan daging sebaiknya dianjurkan untuk membuang lemak yang menempel pada daging. Atau bisa juga mengonsumsi daging putih, seperti daging ayam atau kalkun. Selain itu, hati juga mengandung kadar kolesterol yang tinggi. Alasannya karena kolesterol dibuat dan disimpan di dalam hati, sehingga tingkat kolesterol tertinggi dalam daging hewan ditemukan pada organ hatinya.
3. Durian
Bau buah durian memang sangat menggiurkan, tapi kandungan kolesterol yang terlalu tinggi membuat penderita asam urat berpikir tujuh kali saat ingin memakannya. Kalau ingin makan durian, makanlah satu atau dua biji saja. Lalu, minum air putih yang banyak agar lemak yang terdapat pada durian bisa dinetralisir dan dibuang melalui urin.
4. Jeroan
Tak cuma penderita asam urat yang dilarang mengonsumsi jeroan, orang dengan kolesterol tinggi juga disarankan untuk menghindarinya. Organ ini termasuk babat, kikil, hati, ginjal, usus, dan otak memiliki kandungan purin yang tinggi dan berkontribusi meningkatkan kadar asam urat.
5. Makanan laut (seafood)
Terutama lobster dan kerang makanan lezat yang sangat menggoda tersbut jika Mama dan Papa adalah penggemar makanan laut maka perlu batasi karena seafood mengandung purin yang tinggi dan bukan pilihan yang baik, karena kandungannya tinggi kolestrol
Baca Juga : Tanda Tanda Kolesterol Tinggi
Gejala dari Asam Urat dan Kolesterol
1 . Terasa Pegal-Pegal, Kesemutan, dan Sakit Kepala
Pegal-pegal, kesemutan, dan sakit kepala adalah ciri-ciri kolesterol tinggi yang pertama. Gejala kolesterol tinggi yang akan dirasakan adalah munculnya pegal-pegal atau sensasi yang berat pada tengkuk dan pundak. Selain itu, gejala lain yang muncul adalah kecenderungan untuk lebih mudah mengalami sakit kepala, mudah lelah, dan mudah mengantuk.
Gejala kolesterol tinggi ini ternyata disebabkan oleh semakin menurunnya asupan oksigen menuju otak. Ini terjadi karena penumpukan plak di dalam pembuluh darah yang menghambat aliran darah. Selain itu, pengidap kolesterol tinggi juga akan cenderung mudah untuk terkena masalah kesemutan. Jadi, jika kamu sering merasakan kesemutan jangan abaikan masalah tersebut, karena bisa jadi itu tanda kolesterol tinggi yang harus diwaspadai.
2. Mudah Lelah
Selain pegal-pegal, kesemutan, dan sakit kepala, tanda kolesterol tinggi lainnya adalah mudah merasa lelah. Orang yang mengalami gejala kolesterol tinggi biasanya akan merasa mudah lelah, walaupun tidak sedang melakukan aktivitas berat. Penghambatan aliran darah menuju otak juga dapat terjadi, sehingga membuat pengidap dengan gejala kolesterol tinggi menjadi susah berkonsentrasi, mudah mengantuk, dan terkadang merasa bingung tanpa sebab.
3. Nyeri Sendi
Gejala kolesterol dan asam urat yang paling sering muncul dan dirasakan adalah rasa nyeri atau ngilu pada persendian, yang kemudian disertai dengan pembengkakan dan kemerahan. Selain itu, saat bangun tidur, pengidap gejala asam urat tinggi dan kolesterol juga cenderung mudah terkena kesemutan berulang-ulang kali. Jika kamu mengalami gejala asam urat tinggi, rasa nyeri dan pembengkakan juga akan menjadi semakin parah, sehingga pengidapnya akan semakin kesulitan untuk bergerak.
4. Jantung Terasa Berdebar-Debar
Ternyata jantung yang berdebar-debar juga bisa menjadi tanda kolesterol tinggi dan asam urat. Banyaknya tumpukan kolesterol pada pembuluh darah oleh plak-plak yang menebal dan mengeras akan membuat jantung semakin bekerja keras dalam memompa aliran darah ke seluruh jaringan atau organ tubuh.
Hal ini dapat menimbulkan gejala jantung berdebar-debar lebih cepat dan keras yang menandakan organ ini bekerja ekstra dibandingkan normal. Jika debaran jantung ini berlangsung terus menerus, dapat mengakibatkan kelelahan pada jantung yang sering disebut sebagai gagal jantung. Jadi, jangan sepelekan ciri-ciri asam urat dan kolesterol tinggi, agar kamu bisa melakukan tindakan preventif untuk mencegah kondisi tubuh memburuk.